Rabeg H. Naswi, Kuliner Khas Kota Serang
Sejak Tahun 1982
Kuliner 27 November 2021
SambungFacebookTwitterWhatsAppLineWeChat
Foto:
Brisik.id/shofiatulmarwah
Kota Serang merupakan
ibu kota provinsi Banten, dimana terdapat keberadaan situs sejarah yang
termasyhur yakni keraton Surosowan, makam waliyullah Sultan Maulana Hasanuddin
dan Masjid Agung Banten. Dari Banten juga terdapat asimilasi budaya Islam dan
Hindu, tak hanya itu sejarah yang panjang tentang kerajaan dan kesultanan
Banten menyisakan tradisi yang begitu melekat, salah satunya adalah budaya
makanan.
Rabeg merupakan olahan
daging kambing yang digulai dan diberi kecap, makanan ini merupakan suguhan
utama bagi para sultan di kerajaan Banten, namun seiring waktu rabeg menjadi
makanan yang bisa disantap oleh semua kalangan.
Berdiri Sejak 1982
Adalah H. Naswi
pemilik warung rabeg yang termasyhur di kota Serang, warung ini sudah berdiri
sejak tahun 1982 dan pertama kali berjualan di daerah Pasar Rau. Kendati H.
Naswi sudah tiada, namun warung rabeg H. Naswi semakin terkenal dan dilanjutkan
oleh anak-anaknya. Usaha rabeg H. Naswi sudah diturunkan hingga generasi ke
tiga, turun temurun mempertahankan tradisi dan kekhasan dari sejarah yang
dimiliki ibu kota provinsi Banten ini.
Olahan Daging Kambing
Yang Otentik
Rabeg identik dengan
olahan daging kambing, sekilas bentuk dan rasanya cenderung seperti tongseng,
namun potongan rabeg dominan lebih besar ketimbang tongseng dan warnanya yang
dominan coklat pekat. Daging kambing yang diolah sama sekali tidak bau prengus
seperti bau daging kambing pada umumnya.
Rabeg H. Naswi terasa
lembut dan mudah dilepas dari tulangnya, campuran rempah seperti jahe, lada,
laos yang diiris kemudian ditambahkan kecap manis, penyedap rasa, perasan jeruk
nipis, bawang goreng, cacahan rawit serta tomat membuat rasa otentik dari kuah
rabeg yang disantap selagi hangat dengan nasi putih dan irisan kol serta timun.
Tak heran jika dulu rabeg menjadi makanan khas kesultanan dan disajikan saat acara
kerajaan.
Harga Menu dan Lokasi
Tak hanya rabeg
sebagai makanan khas kota Serang, warung H. Naswi juga menyediakan olahan
daging kambing, ayam dan sapi seperti sate, sop, dan soto. Untuk harga rabeg
dan menu lainnya dibanderol seharga Rp25.000 lengkap dengan nasi putih, kecuali
menu sate kambing seharga Rp40.000 dan sate ayam Rp35.000. Tenang saja untuk
kuliner di kota Serang Teman Brisik tentunya bisa mendapatkan segelas teh tawar
gratis.
Warung Rabeg H. Naswi
terletak di Jl. Mayor Safei No.30, Kotabaru, Kec. Serang, Kota Serang, Banten
tepatnya berada di seberang Rutan Negara Kelas IIB Kota Serang. Warung ini
sendiri sudah berpindah tempat sebanyak tiga kali, pertama di pasar Rau, kedua
di daerah Pasar Lama dan kini berada di sisi kiri jalan Kota Baru. Ada banyak
warung makan yang menyediakan menu rabeg, namun yang termasyhur ialah Warung
Rabeg H. Naswi ini, jika berada di kota Serang Teman Brisik wajib mampir
kesini.
Sekilas warungnya
seperti warung makan pada umumnya, terdapat papan nama besar yang terpampang di
atas bangunan warung, ada beberapa etalase yang berisikan meu-menu lainnya, dan
keadaan rumah makan yang terbilang sederhana dan tidak terlalau luas ini tidak
menyediakan tempat makan lesehan. Siapa sangka lantainya yang terlihat tua dan
kursi duduk yang sederhana ini menyimpan menu rabeg khas yang bisa habis
sekitar 10kg daging kambing per harinya.
Untuk menuju lokasi
Warung Rabeg H. Naswi Teman Brisik hanya perlu berjalan kaki sekitar 1 menit
dari kantor Kemenkumham Kota Serang, Warung H. Naswi terletak di sisi kiri
jalan, rabeg H. Naswi dan menu lainnya juga bisa dipesan melalui aplikasi ojeg
online.
Makanan yang dulu
hanya dikhususkan untuk acara kesultanan Banten ini, kini menjadi sebuah
sejarah dan tradisi makanan yang khas di kota Serang dan menjadi identitas
warga kota Serang di bidang kuliner. Berkunjung ke kota Serang?, Jangan lupa
melipir ke Warung Rabeg H. Naswi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar