Kamis, 05 Januari 2023

 

Mengenal Lebih Dekat Sejarah Kesultanan Banten di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama

Travel  21 Januari 2022

SambungFacebookTwitterWhatsAppLineWeChat

 Bookmark

Foto: brisik.id/shofiatulmarwah

Banten sebagai provinsi yang baru berdiri pada tahun 2000 dengan Serang sebagai ibu kotanya memiliki situs kepurbakalaan dan sejarah kesultanan sangat monumental, terbukti dengan adanya Museum Kepurbakalaan Banten, Masjid Agung Banten, Keraton Surosowan, dan beberapa benteng serta makam para sultan. 

Mengenal Banten tak jauh dengan peninggalan artefak yang ditinggalkan oleh orang-orang pada masanya, sangat menarik jika generasi kita mulai mengenal beberapa peninggalan masa lalu yang digali dan diteliti oleh sejarawan. Semua artefak dan peninggalan Belanda disimpan rapih oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya Banten.

Foto: brisik.id/shofiatulmarwah

Kali ini saya akan mengajak Teman Brisik berkunjung ke Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, yang mana berisikan beberapa artefak dan benda-benda peninggalan masa lampau seperti gerabah, meriam, alat bercocok tanam, penggilingan tebu, perhiasan, serta beberapa situs yang divisualisasikan melaui banner gambar dan tulisan yang dipasang rapi di dinding museum. 

Museum ini berlokasi di Desa Banten, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, tepatnya berada di kompleks Masjid Agung Banten. Benda-benda penemuan yang dikoleksi oleh museum ini rupanya sudah dijadikan bahan penelitian oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang bekerja sama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia yang dimulai sejak tahun 1976. 

Foto: brisik.id/shofiatulmarwah

Sebelum pandemi museum ini beroperasi setiap hari kecuali hari Sabtu dan Minggu. Namun sejak pandemi museum ini hanya beroperasi empat kali dalam seminggu yaitu hari Selasa-Jumat mulai pukul 09.00-14.00 WIB. Di pintu masuk pengunjung akan langsung diarahkan ke loket tamu dan mengisi buku kunjungan, ruang pertama yang akan pengunjung lihat adalah ruangan luas yang berisikan gerabah raksasa dengan latar tembok bertuliskan Museum Kepurbakalaan Banten.

Di dalam Museum Kepurbakalaan Banten terdapat dua ruangan pameran yaitu ruang pameran tetap (permanent exhibition room) dan ruang  pameran temporer (temporer exhibition room). Koleksinya pun beragam mulai dari koleksi mata uang, keramik, etnografi seperti alat rumah tangga, kesenian debus, senjata, perdagangan berbahan kuningan dan koleksi arkeologi seperti batu nisan, arca, serta meriam Ki Amuk. 

Foto: brisik.id/shofiatulmarwah

Pada ruang pameran pertama kamu akan melihat beberapa koleksi mata uang, senjata, kesenian Debus, senjata khas Banten serta tulisan-tulisan berisikan sejarah Banten. Ruangan kedua berfokus pada koleksi arca dan gerabah serta pengetahuan tentang produksi gerabah yang masih beroperasi di salah satu desa yang ada di Banten, serta ruangan kecil guna pertemuan dan pameran virtual. 

Lantas pengunjung bisa mengitari aula pertama terlebih dahulu dengan melihat sudut-sudut museum dan tembok museum yang notabenenya penuh dengan tulisan sejarah kesultanan Banten dan beberapa koleksi artefak seperti peninggalan alat bercocok tanam, patung pandai besi, golok, koleksi piring, alat penumbuk padi, sebuah meriam, senjata tajam bahkan perhiasan pada masa kesultanan ditaruh rapih di dalam kotak dan penyangga yang dibuat untuk mempermudah pengunjung melihat tanpa menyentuh benda-benda peninggalan tersebut. 

Foto: brisik.id/shofiatulmarwah

Tak hanya itu pengunjung akan dibuat terkesima dengan beberapa koleksi mata uang, terlebih koleksi uang kertas Uridab atau Uang Kertas Darurat Daerah Banten pada masanya. Di luar museum pengunjung juga dapat melihat jejeran batu nisan Cina dan meriam yang masih kokoh dan besar serta alat penggiling tebu dan pecahan batu karang berelief yang ditemukan di bekas reruntuhan keratin Surosowan. 

Kendati beberapa benda yang dalam prosesnya banyak terjadi kehilangan akibat pencurian oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, benda-benda yang berhasil dikumpulkan oleh Badan Riset Penelitian dan dijadikan satu di museum ini amat sangat bermanfaat guna pengetahuan dan bahan penelitian, terlebih di kalangan civitas akademika. 

Foto: brisik.id/shofiatulmarwah

Museum ini juga terbilang luas dan didirikan di atas tanah seluas 10.000 m² dengan luas bangunan 778m², saat ini masih dilakukan pemugaran dan renovasi. Untuk benda-benda baik itu yang ada di bekas reruntuhan keraton dan benteng yang ada di kompleks masjid masih terus dilakukan riset oleh pihak terkait. 

Fasilitas Umum dan Rute Jalan

Untuk fasilitas yang ada di museum ini terbilang lengkap, selain memiliki halaman luas dan parkir di sayap kanan museum, toilet dan musala juga tersedia bagi pengunjung. Untuk rute Teman Brisik bisa mengambil arah Banten Lama menuju kompleks Masjid Banten Lama, museum ini berada tepat di sebelah timur masjid. 

Bagi Teman Brisik yang butuh penginapan bisa menginap di D’griya Hotel yang terletak di Jl. Yusuf Martadilaga No.17 , Pusat Kota Serang, Banten dengan biaya menginap Rp250.000 per malam atau bisa menghubungi via telepon di 0254223903. Selamat menyelami sejarah Banten di Museum Kepurbakalaan Banten Lama.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar