Sebuah persfektif baru d ari buku Titik Nol
karya Agustinus Wibowo
Titik Nol merupakan karya Agustinus Wibiwo, buku
ini menceritakan tentang perjalanannya menjelejahi benua Asia seperti India,
Tibet, Pakistan dan Afghanistan. Buku ini merupakan buku traveling pertama
dengan diksi fiksi yang pernah saya baca. Narasi yang dibangun amat menyentuh
seolah kita dibawa ke dimensi lain. Pada setiap lembar halamannya, kita akan
turut merasakan sebuah tantangan hidup yang keras, perjalanan yang tidak mudah,
tragedy yang amat pahit dalam perjalanan
seperti dirampok, diintimidasi, dicurigai bahkan terjebak dalam
rutinitas yang bosan, atau menjadi pelarian dan sekedar mencari uang. Satu hal
yang menarik dalam buku ini adalah setting dan penceritaan ganda dengan latar
yang berbeda seolah diselaraskan dengan cerita perjalanan sang penulis. Di
halaman pertama anda akan di bawa kepada tulisan yang sendu dan pilu tentang
perjuangan Agustinus menemani sang ibu melawan penyakit kankernya, kemudian
sang anak duduk bersimpuh dan menceritakan sebuah buku perjalanannya selama di
negeri tirai bambu yang ia namakan Savarnama.
Kemudian pembaca akan dibawa ke dalam narasi
tentang perjalanan penulis seolah-olah keduanya berkaitan, imajinasi begitu dimanjakan. Perjalanan dimulai dari negeri Tibet yang
perlahan berubah menjadi sebuah negeri komersil dengan agama sebagai pusat
eksotisisme. Segala sesuatu diuangkan, ungkap penulis. Membaca buku Titik Nol karya Agustinus Wibowo
akan menjadi hal alternative bagi anda yang ingin berpetualang sembari menilik
sejarah dan merefleksikan hidup dari sebuah perjalanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar