Senin, 08 Februari 2021

Titik Nol sebuah fakta berbalut fiksi

 

Sebuah persfektif baru d ari buku Titik Nol karya Agustinus Wibowo

Titik Nol merupakan karya Agustinus Wibiwo, buku ini menceritakan tentang perjalanannya menjelejahi benua Asia seperti India, Tibet, Pakistan dan Afghanistan. Buku ini merupakan buku traveling pertama dengan diksi fiksi yang pernah saya baca. Narasi yang dibangun amat menyentuh seolah kita dibawa ke dimensi lain. Pada setiap lembar halamannya, kita akan turut merasakan sebuah tantangan hidup yang keras, perjalanan yang tidak mudah, tragedy yang amat pahit dalam perjalanan  seperti dirampok, diintimidasi, dicurigai bahkan terjebak dalam rutinitas yang bosan, atau menjadi pelarian dan sekedar mencari uang. Satu hal yang menarik dalam buku ini adalah setting dan penceritaan ganda dengan latar yang berbeda seolah diselaraskan dengan cerita perjalanan sang penulis. Di halaman pertama anda akan di bawa kepada tulisan yang sendu dan pilu tentang perjuangan Agustinus menemani sang ibu melawan penyakit kankernya, kemudian sang anak duduk bersimpuh dan menceritakan sebuah buku perjalanannya selama di negeri tirai bambu yang ia namakan Savarnama.

Kemudian pembaca akan dibawa ke dalam narasi tentang perjalanan penulis seolah-olah keduanya berkaitan, imajinasi  begitu dimanjakan.  Perjalanan dimulai dari negeri Tibet yang perlahan berubah menjadi sebuah negeri komersil dengan agama sebagai pusat eksotisisme. Segala sesuatu diuangkan, ungkap penulis.  Membaca buku Titik Nol karya Agustinus Wibowo akan menjadi hal alternative bagi anda yang ingin berpetualang sembari menilik sejarah dan merefleksikan hidup dari sebuah perjalanan.