Minggu, 15 November 2020

Tips Mengahafal Al-Qur'an

/Pengalaman saya menjadi pembimbing tahfidz di salah satu instansi serta selama nyantri lima tahun di salah satu pesantren tahfidz membawa saya untuk berbagi tips menghafal al qur'an versi saya. Sebenarnya tidak ada tips yang pakem dalam menghafal al-qur'an karena teknik dan cara masing-masing orang berbeda, ada yang mudah dalam mengahafal al qur'an apabila di keramaian dan sebaliknya ada yang mudah dalam menghafal jika di tempat yang sunyi dan jauh dari suara bising.

Berikut tips menghafal al qur'an versi saya selama nyantri di salah satu pesantren tahfidz di Yogyakarta :

1. Gunakanlah al qur'an yang sama

Terkadang berganti-ganti al qur'an dengan alasan bosan membuat fokus kita dalam menghafal berkurang, sebenarnya memakai satu mushaf akan memudahkan ingatan kita dalam menyerap dan mengingat letak, warna dan huruf yang dicetak dalam suatu mushaf (ada beberapa rasm dalam mushaf). Disini saya anjurkan untuk memakai mushaf pojok, baca juga https://www.almunawwir.com/mengenal-mushaf-pojok-sejarah-perkembangan-dan-karakteristik tentang sejarah mushaf pojok.

2. Mengulang ayat minimal sepuluh kali

Sebenarnya tidak ada kata minimal berapa kali dalam mengulang ayat yang akan di hafal, namun berkaca pada cerita Imam Syafei dalam menghafal al qur'an yang mengulang ayat hingga empat puluh kali rupanya memang benar-benar ampuh, saya pernah mencobanya dan hasilnya ayat yang saya hafalkan selalu terngiang dan mudah menempel di otak, karena otak telah mencernanya dan mengulangnya sebanyak empat puluh kali, namun terkadang saya mengulang ayat minimal sepuluh kali pengulangan (hal ini tergantung daya ingat masing-masing orang).

3. Mengulang ayat dan mengikat ayat satu dengan yang lainnya

Maksud dari mengikat ayat satu dengan yang lainnya adalah mengulang kembali ayat pertama kemudian menggabungkannya dengan ayat ke dua ke tiga dan seterusnya, misalkan saya menghafal ayat pertama dari surat Al-Baqarah kemudian saya menghafal ayat ke dua, setelah saya hafal ayat ke dua saya akan ulangi ayat pertama dan digabungkan dengan ayat ke dua begitu seterusnya sampai satu halaman saya pastikan bahwa saya telah benar-benar hafal, mungkin bagi sebagian orang cara ini sangat lama, namun menggabungkan ayat satu dengan yang lainnya berfungsi untuk mengikat urutan ayat yang akan di hafal.

4. Membaca makna atau arti ayat yang di hafalkan

Dalam mushaf pojok terjemah terdapat arti dari ayat al qur'an, saya selalu membaca arti dari ayat yang saya hafalkan kendati saya belajar bahasa Arab dari kelas satu SMP, hal ini setidaknya memudahkan kita untuk menghafal al-qur'an karena mengetahui makna atau artinya. Dalam hal ini memang mempelajari bahasa Arab dan orang yang paham bahasa Arab akan jauh lebih mudah dalam menghafal al -qur'an karena beberapa surat dalam al-qur'an merupakan kumpulan cerita, hal ini membuat saya seolah-olah sedang membaca cerita versi bahasa Arab. 

5. Memuraja'ah hafalan

Tips ini merupakan esensi dari menghafal karena sejatinya menghafal jauh lebih mudah ketimbang memuraja'ahnya. Muraja'ah hafalan adalah mengulang hafalan (disini saya tidak memaparkan kapan saja memurajaah hafalan dengan spesifik). Saya selalu memurajaah hafalan di waktu maghrib dan menambah hafalan di waktu pagi atau ba'da subuh, karena saya terbiasa dan nyaman dengan kedua waktu tersebut (hal ini tergantung kenyamanan dan waktu yang dimiliki masing-masing orang). 

6. Meminta disimak sebelum disetorkan

Menyimak hafalan ialah mendengarkan bacaan al qura'an yang hendak disetorkan, fungsinya ialah memperbaiki bacaan jika ada yang keliru, hal ini merupakan bagian penting bagi saya. Menyimak atau disimak wajib bagi saya sebelum menyetorkan hafalan kepada guru, hal ini membuat saya mengurangi kesalahan pada bacaan yang terkadang keliru dan menguatkan rasa percaya diri sebelum menyetorkan hafalan. Hal ini setidaknya mengurangi kesalahan kita dalam mengahafal sebelum menyetorkannya. Mintalah teman anda untuk menyimak hafalan anda terlebih dahulu sebelum menyetorkannya.

Mungkin hanya itu beberapa tips menghafal versi saya, selalu benarkan niat kita dalam menghafal. Intinya jangan pernah  menyerah dan putus asa bagi anda yang sedang dalam proses menghafal, mintalah pertolongan dan kemudahan dari Allah SWT saat menghafal al qur'an, karena menghafal al qur'an merupakan perniagaan paling mahal antara kita dengan Allah SWT. Untuk pertanyaan lebih lanjut silahkan tinggalkan di kolom komentar. 



Jumat, 16 Oktober 2020

 

Menikmati semilir angin sore di bukit Sidapang

    Sore menjelang ashar kami sampai di bukit Sidapang sebuah dataran tinggi di kawasan perkampungan Jaha, kecamatan Anyer. Selepas menikmati ombak pantai dzuhur, sambil bersungut karena tidak mendapat pemandangan bagus akibat cahaya buruk di siang hari, kami memutuskan untuk menikmati semangkuk seblak (yg tdk akan pernah kami rasakan karena tidak jadi beli) di salah satu bukit bernama Sidapang, sebuah dataran tinggi yg menanjak , sesampai disana kami disuguhkan pemandangan menghadap ke laut dan rimbunan pepohonan dengan lengkap pemandangan jalan raya Anyer, meskipun nampak jauh namun pemandangan itu cukup eksotis dinikmati sambil Leyeh2 diatas bukit Sidapang, sebuah bukit yang dilengkapi dengan beberapa gazebo buatan dan satu satunya warung yang berdiri, si empunya warung penjaja makanan ringan, minuman tinggi aspartame sprti teh sisiri, teh juz dan makanan tinggi MSG sprti seblak dan Indomie rebus. Tidak lupa, beberapa gazebo dan hiasan spot foto ala Indonesia mewarnai bukit Sidapang, yah rajutan kayu penyangga diatas jurang lengkap dengan hiasan kupu2 atau bulatan kayu membentuk 'love' menambahkan kesan Pesona Indonesia membahana di sudut kecil bukit Sidapang, saya dan dua kawan saya hanya menertawakan geli dengan spot foto unik khas Pesona Indonesia ini.

    Tidak lama kami di Sidapang, hanya melepas penat dan mengantarkan rasa ingin tahu saya dengan wisata alam murah meriah, ya kami harus menggocek uang retribusi 10.000 untuk dua kendaraan bermotor, karena biasanya wisata alam ala seprti ini dijaga dan secara mandiri.

    Kami menuju sebuah bangku bangku dengan pagar penyangga balkon rumah, dibawahnya dataran rendah penuh rumput ilalang, sejauh mata memandang nampak luas dan garis putih memanjang dengan titik kecil diujungnya ya gaya pesisir pantai Anyer, pantai yang menjadi titik dimna yang bekerja paksa dicetuskan Deandels dari kampung, Cikoneng Anyer sampai Panarukan.

    Setelah puas menikmati pemandangan tidak lupa kami membuat watermark tanda kami sudah ke tempat ini, yaitu dengan berfoto yang dipaksa ria agar mendapat kesan ciamik dan bahagia wkwk.

    Salah satu pengunjung bersukarela memfoto kami dgn ponsel beresolusi tinggi walhasil hasilnya lumayan bagus, kami puas. Terimaksih ya sudah berkenan menjepret kami, remaja yg bukan remaja, dewasa yg tdk pantas dipanggil dewasa hehehe.

Ini hasilnya:








    

    Dirasa cukup dn puas, kami memutuskan untuk turun dan pergi mencari masjid untuk beristirahat dan shalat ashar (mskipun saat itu hanya saya yg shalat). Shalat ashar dirasa kilat hehe, dua teman saya ajakan saya untuk mengisi perut di sebuah warung Mie Ayam Bakso yang terletak disudut pasar dan masuk gang rumah warga, fantastis 26,000 bisa nambah dua kerupuk dan 2 gelas air mineral, plus 3 mangkok bakso berhasil memenuhi perut kami dan memberi energi untuk kami setelah leyeh2 di bukit Sidapang, temen saya si ilah pun menolak untuk saya bayar wkwk, memang teman teladan (meskipun jadi beban moral bagi saya, kelak jika mereka utama ke tempat saya, syaa harus tau diri, ah memang hidup ini tdk ada yg gratis wkwkk)

    Jalan jalan melepas penat dan kegabutan (bahasa modern jaman now) pun sirna, saya pun bertolak menuju kota Serang, selamat tinggal, sampai jumpa lagi Anyer dan deretan pesisir pantai lengkap dengan hotel mewah yang entah kapan bisa saya masuki satu persatu wkwk (sejauh ini sy baru masuk ke hotel mambruk dan Marbella). Kalau hanya 1 jam 24 menit jarak yg ditempuh dengan kendaraan roda dua saya masih sanggup, namun kelak jika bisa melewati sepanjang jalan menuju Anyer dengan seseorang sambil bercengkrama dan membahas deretan pabrik kawasan Industri mungkin akan jauh lebih terasa asyik, entah kapan. Semoga saja. Aamiin

Anyer, 12 Oktober 2020

 

Senin, 12 Oktober 2020

Semangat Menghafal Al-Qur'an Semangat Membenarkan Bacaan

Niat Menghafal Al Qur'an

Innamal a'malu bin niyat, wa innama likulli imriin maa nawaa, segala sesuatu itu bergantung dengan niat. 

Di blog pertama ini setelah sekian lama tidak menulis, perkenankan saya menceritakan sedikit pengalaman saya selama berkiprah di dunia pesantren dan mengajar al quran selama satu tahun di sebuah sekolah swasta. 

Dewasa ini orangtua gandrung dengan istilah "hafidz al qur'an" tanpa mengetahui esensi apa arti dari seorang hafidz.  Mereka menitipkan putra-putrinya ke sebuah lembaga pesantren ataupun instansi yang mengusung program hafalan al-qur'an. Dengan bangga sang ibu menitipkan anaknya pada lembaga tersebut, namun beberapa dari mereka tidak memahami esensi menghafal al qur'an tak ayal dari mereka seringkali bertanya pada pengasuh maupun pembimbingnya "sudah sampai mana anak saya hafal al qur'annya pak ustadz?". Padahal si ibu tidak tahu bahwa di lembaga tersebut sebelum memulai mengahfal al qur'an ada program dimana bacaan anak harus benar-benar lancar dan fasih. 

Penggambaran yang saya paparkan di atas hanya sedikit contoh dari pengalaman yang saya dapatkan di lapangan. Beberapa lembaga tahfidz al qur'an di Indonesia seperti Yanbua Kudus jelas memiliki kriteria khusus dan ketat dalam menyaring dan menerima calon santri yang ingin menghafal al qur'an. Namun, ada beberapa lembaga yang hanya membawa embel-embel "program tahfidz" tanpa tahu tujuan dan tanggung jawab dalam menjalankan program tahfidz yang sebenarnya begitu berat.  Alih-alih menjadi sarana dalam syiar agama Islam, justru program "tahfidz al qur'an" dijadikan barang dagangan dan bisnis belaka. 

Tujuan Menghafal Qur'an

Sebelum saya paparkan lebih jauh lagi apa yang saya rasakan dan saya temukan di lapangan, rupanya tujuan atau niat adalah sebuah hal yang krusial, dimana tujuan inilah sesuatu yang hendak kita capai. Hendaknya niat dan tujuan dalam menghafal qur'an harus diperbaharui atau diperbaiki, kebanyakan jawaban yang saya dapatkan di lapangan bahwa keinginan mereka menghafal yakni ingin menghadiahkan kedua orangtua mahkota syurga, menjadi keluarga Nabi dan rasul, bahkan ada yang menghafal agar bisa mendapatkan beasiswa Timur Tengah. Kendati demikian apapun niatnya bahwa mengkultuskan sebuah niat demi tujuan yang bukan karena Allah semata itu amat  salah, niat menghafal al qur'an harus didasari dari hati, murni karena ridha Allah SWT, ikhlas tanpa meminta apapun, karena "ngafalke qur'an kui abot, perniagaan paling besar karo gusti Allah"  menghafal qur'an itu berat karena ia merupakan perdagangan dengan Allah SWT langsung, ucap salah satu pengasuh pesantren al qur'an yang saya jumpai di Yogyakarta. 

oh ya, nanti saya lanjutkan lagi ya di bagian ke dua hehe